Thursday, October 1, 2015

Dimensi Komitmen Organisasi Pada Turnover Intention Karyawan



Setelah sebelumnya saya membahas perihal kepuasan kerja beserta dimensi yang melatarbelakanginya, sekarang saya akan membahas perihal dimensi komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan salah satu pendorong lahirnya turnover intention karyawan di perusahaan. Saya tidak akan mengambil banyak teori perihal ini. Hanya mengambil satu teori dari Allan dan Mayer yang menyebutkan terdapat tiga dimensi pembentuk komitmen organsiasi seorang karyawan. Ketiga dimensi tersebut adalah komitmen afektif, komitmen kontinuitas dan normatif. Apa definisi dan perbedaan mereka, berikut saya akan jelaskan.


  1. Komitmen Afektif.
Yang dimaksud komitmen afektif adalah komitmen seorang karyawan yang mengacu pada keterikatan emosional, identifikasi serta keterlibatan mereka pada suatu perusahaan. Karyawan yang memiliki komitmen afektif menyatu terhadap organisasi, menerima tujuan dan nilai organisasi dan bersedia bekerja lebih untuk kepentingan organisasi. Contoh nyata adalah apabila seorang karyawan bersedia melakukan pekerjaan di luar jam kerja, bersedia membantu karyawan melakukan pekerjaan yang bukan tanggunng jawabnya dan berusaha untuk menghabiskan sisa karir di perusahannya tersebut. Hal – hal tersebut dilakukan karena karyawan merasa sudah menjadi bagian dari perusahaan dan bangga terhadap perusahaannya. Pegawai yang mempunyai komitmen afektif yang kuat tetap bekerja dengan perusahaan karena mereka menginginkan untuk bekerja di perusahaan itu. “stay because you want to”.

  1. Komitmen berkelanjutan
Adalah sebuah komitmen dari karyawan yang berkeinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi / perusahaan karena adanya kesadaran akan biaya yang terkait dengan itu ketika meninggalkan organisasi. Dengan kata lain “stay because you need to”. Komitmen berkelanjutan hanya ada bila terdapat keuntungan dilihat dari sisi resiko untuk tetap berada dalam organisasi atau lebih baik meninggalkan organisasi. Salah satu faktor yang meningkatkan komitmen berkelanjutan adalah jumlah investasi (dalam hal waktu, usaha, energi) yang dilakukan pekerja dalam menguasai perannya atau menjalankan tugas organisasinya. Contohnya adalah seseorang yang tetap bertahan di perusahaan bukan karena cinta akan perusahaan, melainkan dampak kerugian setelahh keluar dari perusahaan lebih besar.

  1. Komitmen Normatif
Sedangkan untuk nkomitmen yang ketiga, yaotu komitmen normatif, adalah keinginan karyawan untuk tetap menjadi anggota organisasi karena rasa kewajiban, “stay because you ought to”. Komitmen normatif bisa timbul bila terdapat pemahaman bahwa lebih baik tetap berada dalam organisasi atau bila terdapat tanggung jawab moral yang harus dilakukan. Beberapa contoh alasan timbulnya komitmen normatif yaitu suatu perusahaan telah mengeluarkan biaya banyak untuk biaya pelatihan dan pendidikan bagi karyawan, pimpinan banyak menghabiskan waktunya untuk mengawasi dan melatih karyawan sehingga akan timbul perasaan bagi karyawan untuk wajib membalas budi terhadap karyawan. Oleh karena itu karyawan menganggap tidak etis untuk meninggalkan perusahaan setelah apa yag telah perusahaan berikan kepada mereka.

Ok, saya pikir cuma segitu aja pembahasan perihal dimensi komitmen organisasi ini, mudah-mudahan bermanfaat, bukan nambah bingung hehehe

@ndy

No comments :

Post a Comment