Thursday, September 17, 2015

Faktor - Faktor Turnover Intention Karyawan



Artikel saya sebelumnya yang berjudul turnover dan turnover intention menjelaskan definisi dan perbedaaan keduanya. Sekarang saya akan membahas sekilas faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi keinginan berpindah atau turnover intention yang berujung pada turnover pada karyawan.
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intention, para peneliti telah lama menggali berbagai faktor yang mempengaruhi turnover intention tersebut. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Kash, Naufal, Cortés, & Johnson (2010), yang mengindikasikan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh besar terhadap turnover intention

 
Studi lain dilakukan oleh Martin & Kaufman (2013), yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh kuat dalam turnover intention karyawan. Apabila karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka dan berkomitmen dengan kuat untuk organisasi, akan menghasilkan suatu kerjasama yang lebih besar dan menguntungkan perusahaan. Dengan demikian kemungkinan tingkat turnover akan menurun.
Menurut mereka, kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki perbedaan dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku karyawan dalam bekerja. Kepuasan bekerja lebih difokuskan pada respon individu terhadap pekerjaan atau terhadap aspek tertentu dari pekerjaan, seperti gaji, pengawasan, dan kondisi kerja. Sementara komitmen organisasi lebih global dalam kaitannya dengan sikap karyawan terhadap organisasi, serta tujuan dan nilai-nilai perusahaan.
Ok, sampai di sini jelas ya...kepuasan kerja dan komitmen organisasi merupakan faktor-faktor penyebab karyawan mempunyai niat atau berkeinginan utuk keluar dari perusahaan. Kedua faktor penyebab ini saya ambil sebagi acuan karena sesuai dengan pengalaman saya selama ini dalam bekerja di berbagai perusahaan. Saya tidak menampik bahwa terdapat faktor lain yang menyebabkan turnover intention karyawan. Lalu apa itu kepuasan kerja dan komitmen organisasi? Sabar, saya  akan coba membahasnya disini berdasarkan buku-buku yang saya baca secara sekilas hehehe...

Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan orientasi individu yang berpengaruh terhadap peran dalam bekerja dan karakteristik dari pekerjaanya. Menurut Handoko (dalam Witasari, 2009), mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan dalam memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan cermin perasaan seseorang terhadap pekerjaanya.
Adapun Robbins dan Judge (2013), mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Penilaian (assesment) seorang karyawan terhadap puas atau tidak puas akan pekerjaannya merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaaan yang diskrit (terbedakan atau terpisah satu sama lain).
Menurut mereka, kepuasan kerja ditentukan oleh beberapa faktor yakni kerja yang secara mental menantang, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, serta kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Persepsi seseorang mungkin bukanlah merupakan refleksi konkrit yang lengkap tentang pekerjaan, dan masing-masing individu dalam situasi yang sama dapat memiliki pandangan yang berbeda. Kepuasan kerja juga dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan (turnover intention) tetapi faktor-faktor lain seperti kondisi pasar kerja, kesempatan kerja alternatif, dan panjangnya masa kerja merupakan kendala yang penting untuk meninggalkan pekerjaan yang ada
Adapun menurutya faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja adalah :
1. Kerja yang secara mental menantang.
2. Kondisi kerja yang mendukung.
3. Rekan sekerja yang mendukung.
4. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.
Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam organisasi. Sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih untuk keluar dan organisasi. Kepuasan kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi pemikiran seseorang untuk keluar. Evaluasi terhadap berbagai alternatif pekerjaan, pada akhirnya akan mewujudkan terjadinya turnover karena individu yang memilih keluar organisasi akan mengharapkan hasil yang lebih memuaskan di tempat lain.

Komitmen Organisasi
Masih menurut buku karangan Robbins and Judge edisi tahun 2013, komitmen organisasi adalah tingkat dimana seorang karyawan memihak suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Sedangkan menurut Singh & Pandey (dalam Rehman, 2014), komitmen organisasi didefinisikan sejauh mana seorang karyawan menginternalisasi nilai-nilai organisasi dalam dirinya. Dimana karakteristik komitmen organisasi antara lain adalah loyalitas seseorang terhadap organisasi, kemauan untuk mempergunakan usaha atas nama organisasi, kesuaian antara tujuan seseorang dengan tujuan organisasi.
            Nah itu tadi penjelasan saya perihal dua faktor penyebab keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan. Saya yakin masih banyak yang bingung kan. Pastinya... Tulisan yang saya jabarkan di atas hanya menjabarkan kedua faktor sebatas pada urusan definisi dan pengertiannya semata. Itu pun saya mengambilnya dari beberapa sumber buku dan jurnal yang terpercaya. Insya Allah tulisan saya berikutnya akan mencoba untuk membahasnya secara lebih mendalam. Sekarang saya mau pulang dulu, udah mau magrib, temen-temen kantor dah pada pulang semua, nanti kalau kemaleman, istri saya marah-marah J

Sumber :
Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge. (2013). Organizational behavior 15th ed. Pearson Education, New Jersey.

 Witasari, Lita. (2009). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention (Studi empiris pada Novotel Semarang). Tesis Universitas Diponogoro

Martin, Michael J. Kaufman, Eric K. (2013). Do Job Satisfaction and Commitment to the Organization Matter When It Comes to Retaining Employees?. Journal of Extention, volume 51. number 4

Kash, B. A., Naufal, G. S., Cortés, L., & Johnson, C. E. (2010). Exploring factors associated with turnover among registered nurse (RN) supervisors in nursing homes. Journal of Applied Gerontology, 29, 107-127

@ndy

No comments :

Post a Comment