Banyak hal yang memicu
kepuasan kerja dari seroang karyawan. Mulai dari hal yang sepele sampai yang
super penting. Kepuasan kerja menyangkut seberapa jauh karyawan merasakan
kesesuaian antara seberapa besar penghargaan yang diterima dan pekerjaannya
dengan ekspektasinya mengenai seberapa besar yang seharusnya diterima.
Kepuasan kerja berkaitan
dengan seberapa puas seseorang dengan aspek-aspek pekerjaannya. Kepuasan kerja
karyawan akan berimbas kepada kinerja dan secara langsung akan berdampak pula
pada keinginan karyawan untuk tetap bertahan atau keluar dari perusahaan.
Karyawan yang mempunyai kepuasan kerja dapat terlihat dari performa atau
kinerjanya sehari-hari.
Karyawan yang mempunyai kepuasan kerja tinggi akan mempunyai kinerja yang
tinggi pula dan begitu pula sebaliknya. Karyawan yang tidak terpuaskan dengan
pekerjaannya cenderung untuk melakukan cara yang dapat mengganggu kinerja
perusahaan seperti turnover yang tinggi, tingkat absensi yang tinggi,
kelambanan dalam bekerja, keluhan atau bahkan mogok kerja
Kepuasan kerja karyawan
merupakan aspek penting yang harus diperhatikan pihak perusahaan. Apabila
perusahaan salah dalam memperlakukan aspek ini, maka akan menjadi bencana bagi
perusahaan. Dampak jelasnya akan terlihat dari tingginya tingkat turnover kar yawan dalam perusahaan
tersebut.
Dalam tesis saya perihal
kepuasan kerja, yang mengambil tempat penelitian di salah satu perusahaan
tambang batubara di Jakarta
dengan lokasi tambang di Sumatera Selatan, mendapatkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh negatif terhadap keinginan pindah kerja karyawan. Artinya bahwa
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka semakin rendah keinginan karyawan
tersebut untuk pindah. Karyawan yang dimaksud disini adalah karyawan perusahaan
dengan status permanen dan mempunyai masa kerja di perusahaan minimal 2 tahun.
Kenapa harus permanen dan 2 tahun, karena karyawan dengan level seperti ini
saya anggap telah memahami budaya dan tata kerja perusahaan dengan baik.
Sebenarnya, apa aja sih dimensi yang ada dalam kepuasan kerja, sehingga
berdampak begitu signifikan terhadap keberlangsungan karyawan dalam perusahaan?
Beberapa peneliti telah melakukan
penelitiannya perihal ini dn menemukan sedikitnya terdapat lima dimensi yang
diterima secara umum dalam kepuasan kerja, yaitu :
1. Pekerjaan
itu sendiri, dalam hal ini jenis pekerjaan karyawan sehari-hari dalam
perusahaan. Pekerjaan yang memberikan tugas yang menarik, menantang dan
memberikan gairah kerja akan berdampak pada tingginya kepuasan karyawan.
Pekerjaan yang cenderung stagnan dan membosankan atau pekerjaan yang memberikan
dampak stres luar biasa pada karyawan diyakini akan membuat kepuasan kerja
karyawan akan menurun.
2. Gaji,
sejumlah upah yang diterima karyawan dalam rentang waktu tertentu. Gaji atau
pendapatan karyawan ini sangat berdampak terhadap kepuasan karyawan. Gaji
adalah hal pertama yang dilihat karyawan dalam memilih pekerjaan untuk pertama
kali. Kenaikan gaji dalam waktu tertentu dan kesesuaian gaji terhadap posisi
dan pendidikan merupakan hal-hal yang selalu menjadi pertimbangan karyawan
dalam bekerja. Mereka yang mempunyai kepuasan kerja tinggi adalah mereka yang
mendapatkan gaji atau pendapatan yang pantas menurut mereka dengan berbagai
pertimbangan.
3. Kesempatan
promosi, kesempatan untuk maju dalam organisasi. Karyawan bukanlah robot,
mereka adalah manusia yang butuh penyegaran dalam beraktivitas. Begitu pula
dalam bekerja, karyawan butuh peningkatan yang dapat membuat mereka maju dalam
karir mereka. Promosi dalam perusahaan merupakan hal yang lumrah agar karyawan
merasa dihargai. Karyawan yang diberikan kesempatan promosi untuk kemajuan
karirnya akan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi dibandingkan dengan karyawan
yang tidak diberikan promosi.
4. Pengawasan,
kemampuan penyelia atau atasan untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan
perilaku. Atasan yang baik akan selalu memberikan kenyamanan dan pembelajaran
serta kepedulian dalam diri karyawan, betapapun banyak dan peliknya suatu
pekerjaan. Hal ini akan berdampak pada tingginya kepuasan kerja karyawan.
5. Rekan kerja, tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis
dan mendukung secara sosial. Kepuasan kerja karyawan akan meningkat tatkala
mendapatkan rekan kerja yang saling membantu, tidak hanya dalam urusan
pekerjaan melainkan dalam hal lain di luar pekerjaan.
Temuan para peneliti tersebut
merupakan temuan umum yang dapat kita lihat dalam kehidupan karyawan dalam
perusahaan. Namun menurut pendapat saya masih ada beberapa hal yang dapat
menjadi faktor pendorong munculnya kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan
berdasarkan pengalaman dan temuan penelitian yang saya dapatkan. Mau tau apa
saja? Nantikan artikel saya selanjutnya ya....
@ndy
No comments :
Post a Comment